SITUS BANYUPUTIH DAN SITUS GLINGSERAN

SITUS BANYUPUTIH TERLETAK DI DESA BANYUPUTIH KECAMATAN WRINGIN, SITUS INI DIDUGA SEBAGAI MEDIA PEMUJAAN PADA TRADISI MEGALITIK YANG BERUPA BATU TEGAK ATAU MENHIR. MASYARAKAT SETEMPAT MENYEBUTNYA DENGAN NAMA ”BETHO LABHENG” YANG BERARTI BATU PINTU. PADA JAMAN DAHULU BETHO LABHENG OLEH MASYRAKAT MEGALITIK DISAMPING SEBAGAI PEMUJAAN KEPADA NENEK MOYANG JUGA DIGUNAKAN SEBAGAI BATU “TATENGGER” ATAU BATU PENANDA, APABILA MATAHARI BERADA DITENGAH TENGAH LOBANG BATUAN, MUSIM TANAM HARUS SEGERA DIAKHIRI KARENA AKAN MENGHADAPI MUSIM KEMARAU, SEHINGGA MASYARAKAT AKAN MELAKUKAN KEGIATAN UPACARA ATAU RITUAL AGAR MUSIM KEMARAU TIDAK BERKEPANJANGAN.

KETIKA ISLAM MASUK KE DAERAH WRINGIN BETHO LABHENG DIGUNAKAN SEBAGAI PERTAPAAN ATAU PETILASAN DARI KH. ABDULLAH Bin KH. ABDUL AZIS YANG MERUPAKAN TOKOH ISLAM DIDAERAH KECAMATAN WRINGIN. SEBARAN MEGALITIK DI DAERAH INI CUKUP BANYAK DAN KOMPLEK SEHINGGA MUDAH DIKUNJUNGI DENGAN PEMANDANGAN ALAM PEDESAAN YANG INDAH.