HOTEL MAJAPAHIT

Hotel Majapahit Terletak di Jl. Tunjungan No.65, Genteng, Kec. Genteng, Kota SBY, Jawa Timur 60275. Hotel Majapahit Terletak di pusat Kota Surabaya karena berada di Jalan Tunjungan yang menjadi ikon Kota Surabaya. Akses menuju lokasi sangat mudah bisa ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi. Bahkan rute bus Suroboyo milik pemkot juga melewati Hotel Majapahit.
Koordinat : 7°15’34.4″S 112°44’23.7″E
Bangunan Cagar Budaya ini telah ditetapkan Peringkat Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Repulik Indonesia Nomor 021/M/2014.

Luas lahan : 6377 m²
Luas Bangunan : 5000 m²

   Hotel Majapahitterdiri dari bangunan induk (ballroom) di tengah,dikelilingi oleh bangunan berbentuk U dan di bagian depan terdapat lobi hotel.Bangunan induk di tengah dikelilingi oleh taman (inner court) yang luas. Di bagian belakang Sisi timur laut terdapat kolam renang. Di barat laut bagian depan hotel terdapat monumen peristiwa perobekan bagian bendera warna biru dari bendera Kerajaan Belandapada 19 September 1945 oleh para pemuda (arek-arek) Surabaya sehingga menjadi bendera merah putih. 

         Tahun 1900 keluarga Sarkies membeli rumah dengan lahan seluas 1000 m2 Pada tahun 1910 dimulailah peletakan batu pertama pendirian hotel oleh keluarga Sarkies yang dirancang oleh Regent Alfred John Bidwell dengan gaya Art   Hotel ini diresmikan pada tanggal 1 Juli 1911 dan merupakan salah satu hotel tertua di Indonesia yang masih beroperasi. Pada tahun 1923 dan 1926 dilakukan perluasan bangunan sayap kanan dan kiri.Pada tahun 1936 didirikan bangunan lobi hotel bergaya Art Deco, untuk kepentingan toko, kantor dan rumah makan. Pada tahun 1942 saat Surabaya diduduki Oleh Jepang, hotel ini diganti namanya menjadi Yamato Hoteru atau Hotel Yamato. Tahun 1945, hotel ini digunakan sebagai kamp tahanan sementara untuk wanita dan anak-anak Belanda. Pada tanggal 19 September 1945, terjadi insiden perobekan ini warna biru pada bendera Kerajaan Belanda (Merah Putih Biru) di tiang bendera yang terdapat pada menara di sudut barat laut Hotel Yamato, sehingga menjadi bendera Republik Indonesia (Merah Putih).

Keunikan : Bangunan ini memiliki dua gaya, Art Nouveau dan Art Deco. Seluruh bangunannya bertingkat dua, dengan koridor berbentuk lengkung (arch) yang berfungsi sebagai akses sirkulasi dan penepis air hujan dan sinar matahari langsung. Pada langit-langit dan samping atas bangunan induk terdapat komponen kaca berwarna sebagai jalan masuk sinar matahari (bovenlicht, kaca patri).

Biaya : Karena bangunan ini sekarang berfungsi sebagai hotel pengunjungan dapat menginap di sini dengan biaya reservasi berkisar Rp.500.000 – Rp. 800.00 / malam.

Kepemilikan Dan Pengelolaan : Central Cipta Murdaya (CCM)

LOKASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Beranda
Lokasi
Jenis
Statistik
Cari