Satuan Ruang Geografis Kawasan Biting atau dikenal dengan Benteng Kuno Biting terletak di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Satuan Ruang Geografis Kawasan Biting merupakan Cagar Budaya Peringkat Provinsi berdasarkan SK No 188/249/KPTS/013/2014. Kawasan Biting diyakini sebagai bekas sebuah benteng dan pemukiman dari masa Kerajaan Majapahit dan berlanjut hingga masa Mataram Islam. Hasil penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Kawasan Biting merupakan benteng dan pemukiman yang berkaitan dengan sejarah Kerajaan Majapahit.
Berdasarkan cerita rakyat, pendiri benteng di wilayah tersebut adalah Menak Koncar yang menjabat sebagai Adipati Majapahit. Menak Koncar sebagai tokoh yang dianggap masyarakat sebagai penguasa Lumajang pada akhir masa Kerajaan Majapahit. sekitar abad XIV Masehi. Diduga yang dimaksud dengan Menak Koncar adalah orang yang memiliki hubungan dengan Nambi, yaitu Arya Wiraraja.
Kawasan Biting merupakan suatu daratan yang dikelilingi aliran sungai, yaitu sungai Bondoyudo di Sisi utara, sungai Winong di Sisi timur, sungai Cangkring di Sisi selatan dan sungai Ploso di Sisi barat. Sepanjang aliran sungai-sungai itu terdapat dinding dan 6 (enam) menara benteng yang dibuat dari susunan bata. Keenam menara atau pengungakan berada di kelokan sungai dan diletakkan lebih tinggi dari dinding benteng. Pengungakan adalah istilah lokal yang digunakan untuk menyebut bangunan pengintaian. Diantara dinding benteng yang mengelilingi daratan, terdapat beberapa struktur dan temuan-temuan lepas yang berada di lokasi yang biasa disebut oleh masyarakat daerah Kraton, Jeding, Salak dan Randu, berupa fragmen genteng, struktur bata lepas. Selain itu pada lokasi tersebut juga ditemukan fragmen gerabah, fragmen terakota, fragmen keramik, fragmen logam serta fragmen tulang dan gigi binatang.
LOKASI