KAWASAN CAGAR BUDAYA GUNUNG PENANGGUNGAN

Kawasan Cagar Budaya Gunung Penanggungan berada di wilayah dua kabupaten yaitu Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan. Gunung Penanggungan atau dikenal dengan Pawitra merupakan sebuah gunung api berbentuk kerucut dengan ketinggian puncak utama 1.653 mdpl. Di sekililing Puncak Utama Gunung Penanggungan terdapat tujuh puncak lain yang lebih rendah, yaitu Gunung Bekel (1.240 mdpl), Gunung Gajahmungkur (1.089 mdpl), Gunung Jambe (1.025 mdpl), Gunung Bende (1.075 mdpl), Gunung Wangi (982 mdpl), Gunung Sarahklopo (1.250 mdpl), dan Gunung Kemuncup (1.300 mdpl). Kawasan Gunung Penanggungan secara administratif terletak di 4 (empat) kecamatan pada 2 (dua) kabupaten yaitu, Kecamatan Ngoro di Kabupaten Mojokerto, serta Kecamatan Prigen, Kecamatan Gempol, dan Kecamatan Pandaan di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Gunung Penanggungan memiliki banyak keistimewaan jika dibandingkan gunung lain di Jawa Timur. Menurut kisah mitos dalam kitab Tantu Panggelaran Gunung Penanggungan adalah puncak dari Mahameru, gunung tertinggi di alam semesta yang dipindahkan para dewa ke Pulau Jawa (Jawadwipa). Gunung Penanggungan diyakini merupakan tempat persemayaman dewa-dewa dan arwah leluhur serta menjadi acuan orientasi bangunan suci dan permukiman Majapahit, kesucian Penanggungan masih berkesinambungan hingga sekarang. Berdasarkan bukti-bukti arkeologi, Gunung Penanggungan telah dimuliakan sejak abad ke-10 M. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya temuan prasasti dari masa raja Pu Sindok yang berangka tahun 929 M di Desa Sukci, lereng timur Penanggungan di wilayah Pasuruan. Pemujaan kepada Pawitra semakin eksis terjadi pada masa Kerajaan Majapahit (abad ke-14—15), hal tersebut ditandai dengan adanya puluhan punden berundak dan goa pertapaan dari masa Majapahit yang ditemukan di lereng barat gunung tersebut. Berdasarkan pendataan tahun 2017 di Kawasan Gunung Penanggungan terdapat kurang lebih 198 tinggalan cagar budaya yang berasal dari era kerajaan Hindu-Budha abad 9 – 16 Masehi.
Selain puluhan situs yang tersebar pada lereng tengah Gunung Penanggungan, salah satu keunikan dari Kawasan Cagar Budaya Penanggungan adalah tinggala berupa jalur kuno yang melingkari puncak Gunung Penanggungan, jalur tersebut merupakan jalan setapak yang telah ada sejak ratusan tahun silam yang dilalui para peziarah dalam melakukan ritual keagamaan di Gunung Penanggungan.
Gunung Penanggungan hingga saat ini merupakan salah satu objek wisata minat khusus unggulan di Jawa Timur. Terdapat setidaknya 4 jalur pendakian yang umum dilewati menuju puncak, yaitu Jalur Tamiajeng, Jalur Wonosuyo, Jalur Jolotundo, dan Jalur Kunjorowesi. Pendakian melalui jalur Jolotundo akan memberikan pengalaman tersendiri karena pada jalur tersebut akan banyak dijumpai cagar budaya hingga jalur kuno yang melingkari puncak Gunung Penanggungan. Beberapa cagar budaya yang dapat dijumpai selama pendakian via jalur Jolotundo antara lain :

  1. Petirtaan Jolotundo
  2. Candi Pura
  3. Candi Gentong
  4. Candi Shinta
  5. Candi Carik
  6. Candi Lurah
  7. Candi Siwa
  8. Candi Guru
  9. Candi Wisnu
  10. Candi Naga 1
  11. Candi Kendalisodo
  12. Candi Kama 3
  13. Jalur Kuno Pawitra Pradaksinapatha

LOKASI

Beranda
Lokasi
Jenis
Statistik
Cari